Inilah Sumber-Sumber Ide Postingan Blog

Sobat newbie pasti kadang mengalami kebuntuan tentang apa artikel atau bahan yang akan dijadikan postingan, maklumlah masih newbie nah berikut ini ada tips untuk dapatkan ide postingan blog kita dari oom.encem
Artikel dapat berupa guide maupun penjelasan terhadap suatu hal. Artikel merupakan hal yang sangat penting dalam blog karena artikel adalah salah satu kunci keberhasilan blog kita. Kadangkala, kita dapat dibuat pusing dalam mencari ide untuk membuat artikel. Dalam membuat artikel, kita harus mencari ide-ide yang fresh agar pengunjung tidak bosan.

Banyak sekali sumber-sumber ide yang mungkin belum tereksplorasi. Dan beberapa sumber ide itu kadangkala muncul di depan mata kita, tapi kita tidak menyadarinya. Beberapa orang berpikir keras untuk mencari ide, padahal sebenarnya apabila ia peka, maka ia bisa mendapatkan ide dengan mudah. Berikut adalah contoh-contoh dari beberapa sumber ide untuk artikel blog kita:

1. Google Trends

Google Trends dapat digunakan untuk mencari topic-topik apa saja yang sedang hangat dibicarakan, dan apabila kita cepat dalam mengambil topic tersebut, bukan tidak mungkin kita bisa menjadi yang nomor satu di Google dalam waktu singkat, Namun sayang dia gak support bahasa indonesia..:ayokona:
2. Forum

Jadilah aktif di forum dan anda akan menemukan thread yang berisi pertanyaan, kemudian anda bisa membantu mencari jawabannya dan mempostingnya di blog anda, selanjutnya tinggal arahkan pengunjung forum ke blog anda.

3. Komentar pada blog anda sendiri

Saya pernah mengalami ini, suatu ketika ada pengunjung yang bertanya sesuatu kepada saya, dan untuk menjawabnya, saya membuat artikel kemudian mempostingnya dan memberitahu si pemberi komentar bahwa saya telah menjawab pertanyaannya.


4. Situs beritaloveAnda bisa mencari berita yang tengah hangat kemudian menulis ulang dan mempublikasikannya kepada para pembaca anda. Sebaiknya cari topic yang sesuai dengan niche blog anda.


5. Direktori artikel

Di sinilah gudangnya informasi dan pengetahuan. Cobalah iseng-iseng untuk membuka salah satu situs ini dan mencari artikel yang sedang dipajang di halaman utama, atau anda bisa mencari artikel yang anda gemari, contoh : Hobi Memancing. Dari situ anda bisa tahu topic apa yang sedang hangat dibicarakan atau apa yang sedang menjadi diskusi para pemancing.

sekian dulu,sering mampir yah babai

Getaran bebas tanpa peredam

Model massa-pegas sederhana

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa (getaran bebas).

Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis


 
dengan k adalah tetapan pegas.

Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:



Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:




Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas

Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:



Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:


Catatan: frekuensi sudut ω (ω = 2πf) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi "standar" (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.

Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan menggunakan rumus di atas.

Getaran bebas dengan redaman
Mass Spring Damper Model

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI)



Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan



Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat redam.

Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah:


Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman (ζ) adalah

\zeta = { c \over 2 \sqrt{k m} }.

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.

Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah




Nilai X, amplitudo awal, dan φ, ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.

Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.

Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.



Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi alamiah.

Pengertian Momen inersia

Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia, pembahasan menggunakan pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik.

Lambang I dan kadang-kadang juga J biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.

Konsep ini diperkenalkan oleh Euler dalam bukunya a Theoria motus corporum solidorum seu rigidorum pada tahun 1730. Dalam buku tersebut, dia mengupas momen inersia dan banyak konsep terkait.

Definisi sederhana momen inersia (terhadap sumbu rotasi tertentu) dari sembarang objek, baik massa titik atau struktur tiga dimensi, diberikan oleh rumus:


di mana m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi.
 
Analisis

Momen inersia (skalar) sebuah massa titik yang berputar pada sumbu yang diketahui didefinisikan oleh

Momen inersia adalah aditif. Jadi, untuk sebuah benda tegar yang terdiri atas N massa titik mi dengan jarak ri terhadap sumbu rotasi, momen inersia total sama dengan jumlah momen inersia semua massa titik:

   

Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa ρ(r), momen inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan mengintegralkan kuadrat jarak terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan kerapatan massa pada suatu titik di benda tersebut:

  


di mana

    V adalah volume yang ditempati objek
    ρ adalah fungsi kerapatan spasial objek
    r = (r,θ,φ), (x,y,z), atau (r,θ,z) adalah vektor (tegaklurus terhadap sumbu rotasi) antara sumbu rotasi dan titik di benda tersebut.

Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan titik haruslah mengambil bentuk:


di mana

    M adalah massa
    R adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang objek yang digunakan)
    k adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia", yang berbeda-beda tergantung pada objek terkait.

Konstanta inersia digunakan untuk memperhitungkan perbedaan letak massa dari pusat rotasi. Contoh:

    * k = 1, cincin tipis atau silinder tipis di sekeliling pusat
    * k = 2/5, bola pejal di sekitar pusat
    * k = 1/2, silinder atau piringan pejal di sekitar pusat.


KETEL UAP part 2

KETEL UAP

part 1

Ketel uap adalah suatu kombinasi antara system-sistem dan berbagai macam komponen yang kerjanya saling berkaitan.  Sedangkan untuk gambar ketel uap yang akan direcanakan adalah sebagai berikut:

Keterangan Gambar:    


    * Fan tekan
    * Pemanas Udara
    * Ekonomizer
    * Pipa didih konveksi
    * Pipa didih radiasi
    * Drum atas
    * Drum bawah
    * Cerobong asap
    * Pipa screen
    * Header uap jenuh
    * Header bawah
    * Saluran uap jenuh
    * Superheater
    * Saluran uap panas lanjut
    * Burner


Bahan bakar yang akan digunakan dalam perencanaan ketel uap ini adalah fuel oil (minyak bakar).  Pemilihan minyak bakar sebagai bahan bakar ketel uap ini melalui beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut:

   1. Konstruksi dapur sederhana sehinggga dalam investasi akan lebih murah.
   2. Polusi (limbah) lebih kecil karena mengandung abu yang relatif sedikit.
   3. Kandungan sulfur relatif kecil sehingga ketel uap akan lebih awet.
   4. Perawatan dan operasional murah.
   5. Dapat digunakan pada ketel uap dengan kapasitas rendah sampai kapasitas tinggi.

Selain dengan pertimbangan-pertimbangan diatas, pemilihan bahan bakar ketel uap juga didasarkan pada tebel pemilihan bahan bakar dibawah ini: 

 

Keunggulan bahan bakar minyak jika dibandingkan dengan bahan bakar padat adalah :

1.  Kualitas stabil dan nilai pembakarannya relatif tinggi, sehingga kebutuhan bahan bakar akan lebih ringan (hemat).

2.   Transportasi dan penyimpanan mudah.

3.   Kualitas tidak berubah walaupun disimpan cukup lama.

4.   Kandungan abu sedikit.

Air pengisi ketel uap diatur melalui sebuah regulator untuk mengatur kapasitas sesuai yang dibutuhkan. Awalnya air masuk ke ekonomiser untuk dinaikkan temperaturnya melalui proses pemindahan panas gas asap ke ekonomiser tersebut.  Kemudian air masuk drum atas turun ke drum bawah dan header-header bawah melalui pipa-pipa turun sampai semua header dan pipa penuh terisi air.

Udara luar diisap oleh Fan kemudian disalurkan ke pemanas udara untuk dinaikkan suhunya. Kemudian udara bercampur dengan bahan bakar di dalam burner/dapurn ketel, karena percikan api maka terjadi pembakaran dan menghasilkan gas asap. Gas asap dari pembakaran mempunyai energi panas dan memanasi air yang ada pada pipa-pipa didih, superheater, ekonomiser dan juga pemanas udara (air heater) yang selanjutnya akan keluar melalui cerobong asap dengan bantuan fan.

Ketika air dalam pipa-pipa didih mendapat pemanasan., air dalam pipa mendidih sehingga air mengandung uap dan berat jenis air berkurang., air dan uap mengalir ke atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan menggantikan posisi air yang menuju ke atas.

Pada drum atas air dan uap berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap jenuh disalurkan ke superheater untuk diubah menjadi uap panas lanjut.  Uap panas lanjut yang keluar dari superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak mesin uap.

Ketel Uap Terlengkap

karena penjelasan tentang ketel uap ini lumayan banyak maka saya bagi jadi beberapa bagian diantaranya part 1, part 2

Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan.

Jenis – jenis boiler:
1. Ketel pipa api ( fire tube boiler ) or ( shell boiler ). Air didalam tabung & diluarnya api.
2. Ketel pipa air ( water tube boiler )


Komponen Utama Ketel uap :
1. Pompa air umpan ketel
2. Economiser
3. Boiler
4. Superheater
5. Alat Pemanas Udara ( APL)
6. Ruang Bakar
7. Cerobong Asap
8. Blower

Cara kerja ketel uap
Air umpan ketel dari tangki dipompakan ke economizer untuk dipanaskan awal sebelum masuk ketel uap Dari economiser air yang sudah hangat dialirkan ke ketel, selanjutnya dipanaskan sampai menghasilkan uap jenuh (saturated steam)
Uap jenuh dari ketel dipanaskan lanjut di pemanas lanjut (superheater) dan menghasilkan uap panas lanjut (superheated steam) yang siap untuk digunakan, seperti :
Menggerakkan turbin uap (steam turbine)
Untuk keperluan pemrosesan (merebus, memanaskan, dll.) Steam generation juga
dilengkapi dengan peralatanperalatan keselamatan, seperti :
Pengukur level air di ketel
Pengukur tekanan di ketel dll.






Istilah-istilah Pada Material Part 2

sebelumnya lihat juga istilah Pada Material part 1

·    Kelenturan (ductility)
Merupakan sifat mekanik bahan yang menunjukkan derajat deformasi plastis yang terjadi sebelum suatu bahan putus atau gagal pada uji tarik. Bahan disebut lentur (ductile) bila regangan plastis yang terjadi sebelum putus lebih dari 5%, bila kurang dari itu suatu bahan disebut getas (brittle).

·    Derajat kelentingan (resilience)
Derajat kelentingan didefinisikan sebagai kapasitas suatu bahan menyerap energi dalam fase perubahan elastis. Sering disebut dengan Modulus Kelentingan (Modulus of Resilience), dengan satuan strain energy per unit volume (Joule/m3 atau Pa). Dalam Gbr.1, modulus kelentingan ditunjukkan oleh luas daerah yang diarsir.

·    Derajat ketangguhan (toughness)
Kapasitas suatu bahan menyerap energi dalam fase plastis sampai bahan tersebut putus. Sering disebut dengan Modulus Ketangguhan (modulus of toughness), modulus ketangguhan sama dengan luas daerah dibawah kurva OABCD.

·    Pengerasan regang (strain hardening)
Sifat kebanyakan logam yang ditandai dengan naiknya nilai tegangan berbanding regangan setelah memasuki fase plastis.

·    Tegangan sejati , regangan sejati (true stress, true strain)
Dalam beberapa kasus definisi tegangan dan regangan seperti yang telah dibahas di atas tidak dapat dipakai. Untuk itu dipakai definisi tegangan dan regangan sejati, yaitu tegangan dan regangan berdasarkan luas penampang bahan secara real time.

Istilah-istilah Pada Material

·    Efek inersia
adalah kemampuan suatu material untuk mempertahankan bentuknya ketika diberikan gaya

·    Batas elastis σE ( elastic limit)
Dalam dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi beban sampai pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol” pada titik O Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi batas regangan permamen (permanent strain) sehingga masih disebut perubahan elastis yaitu kurang dari 0.03%, tetapi sebagian referensi menyebutkan 0.005% . Tidak ada standarisasi yang universal mengenai nilai ini. [1]

·    Batas proporsional σp (proportional limit)
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan batas elastis.

·    Deformasi plastis (plastic deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. yaitu bila bahan ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai daerah landing.

·    Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress)
Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing peralihan deformasi elastis ke plastis.

·    Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress)
Tegangan rata-rata daerah landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud adalah tegangan ini.

·    Regangan luluh εy (yield strain)
Regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis.

·    Regangan elastis εe (elastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan regangan ini akan kembali ke posisi semula.

·    Regangan plastis εp (plastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan.

·    Regangan total (total strain)
Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, εT = εe+εp. Perhatikan beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah regangan total. Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang tinggal (OE) adalah regangan plastis.

·    Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength)
ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan maksimum yang didapatkan dalam uji tarik.

·    Kekuatan patah (breaking strength)
ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana bahan yang diuji putus atau patah.

Tegangan luluh pada data tanpa batas jelas antara perubahan elastis dan plastis
Untuk hasil uji tarik yang tidak memiliki daerah linier dan landing yang jelas,
tegangan luluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang menghasilkan regangan permanen sebesar 0.2%, regangan ini disebut offset-strain.
Perlu untuk diingat bahwa satuan SI untuk tegangan (stress) adalah Pa (Pascal, N/m2) dan strain adalah besaran tanpa satuan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money